Siklus Belajar

Rabu, 19 April 2017


Siklus belajar (learning cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered)

Menurut  Renner dan Marek  dalam Martin (1994) bahwa dari riset yang mereka lakukan tentang penggunaan  model siklus belajar (learning cycle)  pada pembelajaran ternyata hasilnya dapat meningkatkan prestasi  anak-anak dan meningkatkan pengembangan keterampilan prosesnya. Mereka juga mengakui bahwa siklus belajar (learning cycle) dapat meningkatkan intelektual anak. 

Dalam siklus belajar menurut Karplus (1978), terjadi interaksi antara konsepsi siswa dan konsepsi guru dengan memberikan aktivitas kepada siswa yang seluas-luasnya berupa pengalaman fisikal (physical experience) dan transmisi sosial (sosial transmission). Dari pengalaman tersebut siswa  mencoba menemukan keterhubungan (relationship) dan prinsip-prinsip yang melibatkan beberapa konsep. Fase-fase pada model adalah sebagai berikut



Menurut Hudojo (2001) lingkungan belajar yang perlu diupayakan agar siklus belajar berlangsung konstruktivistik adalah :
1.      Tersedianya pengalaman belajar yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
2.      Tersedianya berbagai alternatif pengalaman belajar jika memungkinkan.
3.      Terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan lingkungan.
4.      Tersedianya media pembelajaran.
5.      Kaitan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara emosional dan sosial yang menjadikan pembelajaran berlangsung menarik dan menyenangkan.

Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Soebagio (2000), model pembelajaran dengan siklus belajar memiliki kekurangan dan kelebihan, diantaranya;

·         Kelebihan

1.      Meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

2.      Membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik.

3.      Pembelajaran menjadi lebih bermakna.

·         Kekurangan

1.      Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.

2.      Menurut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.

3.      Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan  terorganisasi.

4.      Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.

 


 

0 komentar:

Posting Komentar